Jurnal Refleksi Seminar PPG - Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD (PPA)
Nama Mata kuliah: Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD (PPA)
Review pengalaman belajar
Pengalaman belajar pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang
Efektif I di SD memberikan banyak pengetahuan baru bagi saya terlebih dalam
bagaimana merancang sebuah perangkat pembelajaran dan bagaimana melaksanakan
asesmen. Sesuai dengan nama mata kuliahnya, prinsip pengajaran dan asesmen
dikupas tuntas selama perkuliahan.
Pada perkuliah di S1, saya sudah banyak belajar terkait bagaimana merancang
dan menyusun perangkat pembelajaran dimulai dari menyusun RPP, bahan ajar,
LKPD, instrumen penilaian, hingga merancang media pembelajaran. Namun pada saat
itu, proses pembelajaran yang saya lakukan belum berdasarkan kebutuhan untuk
mengajar, sehingga saya belum benar-benar mendalami teori-teori atau
prinsip-prinsip yang seharusnya digunakan dalam merancang perangkat
pembelajaran.
Pada perkuliahan saat ini, mata kuliah PPA berjalan bersama dengan
terlaksananya mata kuliah PPL, yang dimana mata kuliah PPA memberikan materi
dan teori terkait mrancang dan menyusun perangkat pembelajaran dan mata kuliah
PPL menuntut sebuah perangkat pembelajaran untuk digunakan dalam praktik
pembelajaran. Sehingga pembelajaran PPA ini dapat dengan mudah saya maknai
karena diimplementasikan langsung dalam sebuah pembelajaran dan saya
mendapatkan umpan balik dari guru pamong dan guru kelas dalam menilai kelebihan
dan kekurangan perangkat pembelajaran yang saya gunakan, yang akhirnya saya benar-benar
belajar bagaimana merancang, menyusun, dan mengimplementasikan pengajaran dan
asesmen.
Perkuliahan pada mata kuliah PPA ini sangat saya nikmati dan saya belajar didasari dengan rasa kebutuhan yang tinggi, sehingga materi perkuliahan dapat saya terima dengan bak. Selain daripada itu, didasari kebutuhan ini membuat saya lebih rajin mencari referensi lain dan diskusi dengan teman sejawat untuk mempelajari lebih dalam terkait pengajaran dan asesmen ini.
Refleksi pengalaman belajar yang dipilih
Pada
mata kuliah ini topik yang paling bermakna bagi diri saya pribadi, yakni topik 1 mengenai telaah Perencanaan Pembelajaran dan Perencanaan Asesmen untuk
Pendidikan di SD dan topik 2 mengenai Implementasi Prinsip dan Strategi Pembelajaran
Paradigma Baru dalam Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen untuk SD.
Pada topik ini saya banyak belajar bagaimana menerapkan sebuah prinsp
pembelajaran kedalam langkah-langkah pembelajaran dan banyak belajar dalam
merancang asesmen yang digunakan dalam pembelajaran.
Dalam hal itu, ada beberapa pertanyaan yang hendak saya jawab untuk
menjelaskan mengapa materi pada topik dua ini menjadi topik yang paling
bermakna bagi diri saya, yaitu:
1.
Mengapa
topik-topik tersebut penting dipelajari?
Perencanaan pembelajaran dan
perencanaan asesmen sangat penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan
pembelajaran. Kedua hal ini penting karena akan menjadi pedoman bagaimana
melakukan proses belajar dan mengajar di kelas, apa yang harus dilakukan agar
siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran. Serta guru tahu pasti bagaimana
menilai kemampuan siswa.
Untuk mempersiapkan hal itu, maka saya sebagai
calon guru sangat penting mempelajari dan menguasai materi-materi yang
disampaikan dalam perkuliahan, hingga saya mampu mengimplementasikannya dengan
baik dalam pembelajaran. Selain daripada itu, mempelajari bagaimana membuat
perencanaan pembelajaran dan asesmen dapat mengubah pola pikir terhadap
pembelajaran, dimana dengan mempelajarinya dengan baik, kita akan semakin
memikirkan kebutuhan siswa dalam belajar, kita akan berorientasi pada peserta
didik dalam menyusun perangkat pembelajaran ini, bukan hanya sekedar
menyusunnya saja tanpa makna atau maksud apapun.
Jadi, mempelajari dasarnya mengapa harus
menyusun atau merancang pembelajaran dan asesmen, akan menghasilkan rancangan
pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2. Bagaimana saya
mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut?
Pada topik ini, saya mempelajari materi dan
menyusun rancangan pembelajaran secara mandiri. Namun walaupun saya belajar
mandiri pada awalnya, setiap pertemuan tatap muka setiap mahasiswa
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan secara langsung mendapatkan
umpan balik dari dosen pengampu. Umpan balik yang dimaksud adalah koreksi,
masukan, perbaikan, hingga teori yang relevan dengan materi perkuliahan.
Sehingga materi-materi yang disampaikan dan kita pelajari dapat langsung
diimplementasikan dalam rancangan yang kami buat, pun saya menjadi tahu tujuan
dari mempelajari materi tersebut untuk apa dan bagaimana saya menggunakannya
dalam pembelajaran.
Sama seperti mata kuliah lainnya, selain
proses pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka tersebut, saya pun melakukan proses pembelajaran secara daring menggunakan
platform LMS dengan alur MERDEKA. Adapun penjelasan dari setiap alurnya pada topik dua ini adalah sebagai berikut:
Mulai dari diri, pada tahap ini disajikan dua contoh kasus pembelajaran dan beberapa pertanyaan pemantik. Dua contoh kasus tersebut menggambarkan dua orang pengajar dengan kesiapannya mempersiapkan pembelajaran dan penilaian yang berbeda, dimana guru pertama tidak mempersiapkan rancangan pembelajaran dalam bentuk tulisan karena menganggapnya mudah dan dapat mengalir saja, sedangkan guru kedua sangat mempersiapkan pembelajarannya dalam bentuk tulisan yang sudah dipikiranya dengan sangat matang.
Menurut saya, pengalaman
mengajar menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya kedua kasus
tersebut. Jika Bu Mimin merupakan guru yang sudah memiliki jam terbang dalam
mengajar yang cukup lama dibandingkan dengan Bu Ririn, kemungkinan untuk tidak
mempersiapkan RPP dan penilaian mungkin saja terjadi, terlebih jika Bu Mimin
tetap mengajar di kelas 1 dengan jangka waktu yang lama. Karena akan secara
otomatis dirinya mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi yang sama,
bagaimana mengatasi permasalahan yang muncul, dan menilai kemampuan peserta
didiknya secara spontanitas. Karena ia sudah betul-betul menguasai materi dan
situasi belajar yang biasanya ia lakukan. Dalam kasus Bu Ririn, ia sangat
mempersiapkan RPP yang akan digunakan di setiap pertemuannya lalu menentukan
teknik penilaian yang tepat. Berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya guru yang
baru memulai mengajar lebih mempersiapkan pembelajaran, baik secara
administrasi maupun praktiknya.
Sebagai mahasiswa saya mengharapkan asesmen yang objektif
dan diimplementasikan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saya juga
mengharapkan dosen dapat membantu pembelajaran saya terkait bagaimana melakukan
asesmen yang tepat.
Saya
simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran dan
perencanaan asesmen sangat penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan
pembelajaran. Kedua hal ini penting karena akan menjadi pedoman bagaimana
melakukan proses belajar dan mengajar di kelas, apa yang harus dilakukan agar
siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran. Serta guru tahu pasti bagaimana
menilai kemampuan siswa.
Eksplorasi konsep,
pada tahap ini saya mencermati teks bacaan yang disajikan dengan penuh
ketelitian. Teks bacaan tersebut meliputi pembelajaran paradigma baru
dan perecanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
Selain mencermati teks, saya
diberikan kesempatakan untuk bertanya ataupun mengemukakan pendapat saya
terkait materi pada fitur your notes and questions. Pada pembelajaran tatap
muka, materi ini dikuatkan oleh dosen.
Ruang kolaborasi,
pada tahap ini kami dibentuk kedalam beberapa kelompok belajar untuk
mendiskusikan dan menelaah perencanaan pembelajaran yang disusun
guru, menelaah asesmen pembelajaran yang disusun guru, dan pendapat terkait
perencanaa pembelajaran efektif. Hasil diskusi ini didasarkan pada LK yang
disajikan pada laman LMS, sehingga saya menyajikannya dalam bentuk dokumen PDF.
Demonstrasi kontekstual, pada tahap ini saya membuat perangkat pembelajaran yang meliputi: RPP, bahan ajar,
media pembelajaran, LKPD dan instrumen penilaian. Perangkat tersebut
berpedoman pada LK. 5. Merancang Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen.
Elaborasi pemahaman,
pada tahap ini saya menelaah kembali rancangan pembelajaran
dan asesmen yang saya buat menggunakan LK 6, 7, 8, 9 dan LK 10 sesuai dengan
tugas yang diberikan pada laman LMS.
Koneksi antar materi,
pada tahap ini saya menjawab beberapa pertanyaan pemntik terkait
pelajaran apa yang saya dapatkan dan apa yang akan saya lakukan selanjutnya.
Setelah mempelajari materi terkait bagaimana merancang pembelajaran
dan asesmen, baik secara perkuliahan di dalam kelas maupun setelah
mempraktikannya langsung saat PPL, saya mendapatkan pemahaman baru mengenai
unsur-unsur penting dalam perangkat pembelajaran dan hal penting apa saja yang
harus dipersiapkan dalam menyusun asesmen.
Pemahaman ini sangat berkaitan erat dengan mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Kurikulum, serta mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya. Dalam mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Kurikulum, kami mempelajari bagaimana menentukan tujuan pembelajaran, bukti penilaian hingga penyusunan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Selain itu, terdapat mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya yang mempelajari karakteristik peserta didik sebagai dasar penyusunan proses pembelajaran. Sehingga hal ini sangat membantu dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan asesmen yang dipelajari pada mata kuliah Pengajaran dan Asesmen efektif. Begitupun sebaliknya, materi-materi yang dipelajari saling mendukung dan melengkapi satu dengan yang lainnya.
Setelah membuat perencanaan pembelajaran dan
asesmen 1 ini, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, seperti
bahan ajar yang tidak memuat cukup banyak informasi, asesmen yang belum
benar-benar dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, soal-soal evaluasi
yang tidak dilengkapi dengan kisi-kisi, serta LKPD yang kurang memudahkan
peserta didik dalam belajar.
Hal selanjutnya yang akan saya lakukan adalah memperbaiki rancangan pembelajaran tersebut sesuai dengan masukan dan penilaian yang diberikan dan memperbaikinya sesuai dengan materi-materi yang telah saya peroleh kembali saat melakukan refleksi bersama dosen di kelas perkuliahan.
Aksi nyata, pada tahap ini saya membuat refleksi terkait dengan kelebihan dan kekurangan materi yang dipelajari. Dalam hal ini saya menuangkannya dalam bntuk dokumen PDF sesuai dengan LK yang diberikan.
Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya?
Bagi saya strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik perkuliahan ini sangat penting bagi saya dan sangat berpengaruh terhadap penambahan wawasan saya terkait teori perkembangan peserta didik, baik kognitif, psikososial, maupun materi terkait sosial konteks perkembangan. Pembahasan materi ini dilakukan berulang lebih dari satu kali pembahasan dengan metode yang berbeda, seperti mencermati teks, menyimak penyampaian dosen atau kelompok, berdiskusi, hingga menyimpulkan materi pembelajaran ini yang dimana bagi saya hal ini sangat menguatkan pemahaman yang saya dapatkan.
Analisis artefak pembelajaran
Berikut
merupakan beberapa visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi
pengalaman belajar topik 1 dan topik 2 :
1.
Ruang
Kolaborasi. Menelaah perencanaan pembelajaran yang disusun
guru dan menelaah asesmen pembelajaran yang disusun guru.
LK 2:
LK 3 :
LK 4 :
2.
Demonstrasi Kontekstual.
Merancang perencanaan pembelajaran dan perencanaan
asesmen berupa perangkat pembelajaran.
Link: https://drive.google.com/drive/folders/1FroxQywOrRZApem40K1vQ1hSbcn_rYWR?usp=share_link
3.
Elaborasi Pemahaman. Tugas LK 6, 7, 8, 9, dan 10.
Link: https://drive.google.com/drive/folders/1TMGFFZ9pnon68tdCNfKTIaAvKUskC9Ll?usp=share_link
4.
Aksi Nyata. Merefleksikan proses pembelajaran LK 12.
Link: https://drive.google.com/drive/folders/1AGgyBILSVj7mfLinvNRpXTj1YmvO_HZH?usp=share_link
Pembelajaran bermakna (good practices)
Pengalaman bermakna yang saya dapatkan dari pembelajaran topik 1 dan topik 2 ini adalah bagaimana merancang perencanaan pembelajaran sesuai dengan prinsip dan strategi pembelajaran paraadigma baru dan perencanaan asesmen yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam hal ini pola pikir saya turut berubah dalam memandang perangkat pembelajaran, yang awalnya hanya sebatas pemenuhan kebutuhan administrasi sekolah saja, menjadi bagaimana perangkat pembelajaran yang saya rancang mampu memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik.
Setelah melakukan refleksi ini, semoga saya dapat terus merancang pembelajaran yang inovatif berorientasi pada peserta didik yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan sesuai dalam pemenuhan kebutuhan belajarnya.
0 Response to "Jurnal Refleksi Seminar PPG - Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD (PPA)"
Posting Komentar