Jurnal Refleksi Seminar PPG - Pembelajaran Sosial Emosional

 

Nama Mata kuliah

Pembelajaran Sosial Emosional

Review pengalaman belajar.

        Berdasarkan pengalaman belajar mata kuliah Pembelajaran Sosial Emosional pada semester kedua ini, saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai kompetensi-kompetensi sosial emosional  dan keterampilan dalam memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik.

       Pembelajaran sosial ini memuat materi terkait kompetensi sosial emosional berdasar kerangka collaborative for academic, social, and emotional learning (casel), peran guru sebagai teladan pembelajaran keterampilan sosial emosional (casel), experiential learning, experiential learning untuk pembelajaran sosial emosional, dan school well being. Materi-materi tersebut penting untuk dipelajari seorang guru untuk menunjang kompetensi diri sendiri dan menjadi teladan bagi peserta didik dalam menciptakan interaksi yang positif dirinya dengan teman, guru hingga dengan lingkungan sekitarnya

        Pembelajaran sosial emosional ini merupakan mata kuliah dengan muatan materi yang belum pernah sama sekali saya pelajari sebelumnya, baik pada perkuliahan S1 ataupun perkuliahan PPG pada semester 1. Namun, saya merasa sangat antusias mempelajari materi-materi pada mata kuliah Pembelajaran sosial emosional ini, karena konsep yang dipelajari merupakan pengetahuan dan keterampilan yang sangat ingin saya pelajari dan kuasai, serta menjadi dasar saat memutuskan untuk menjadi seorang guru.      

        Proses mempelajari materi-materi pada mata kuliah ini sangat saya nikmati, selain dari metode pembelajaran yang bervariatif, pembawaan dosen dalam memberikan penjelasan terkait teori-teori ini mudah dipahami. Terlebih kesempatan yang diberikan dosen pengampu kepada mahasiswa untuk mengemukakan pengalaman belajar sesuai topik yang dipelajari membantu saya untuk lebih mendalami pembahasan materi.

Refleksi pengalaman belajar yang dipilih

        Pada mata kuliah ini topik yang paling bermakna bagi diri saya pribadi, yakni topik lima mengenai School well being. Topik ini memuat langkah-langkah dalam merancang program atau kegiatan yang mendorong sekolah menjadi tempat yang menyenangkan untuk berinterasi dan belajar, serta bagaimana mengelola data dan menganalisis data dengan baik yang memberikan umpan balik pada sekolah dan peserta didik.

        Dalam hal itu, ada beberapa pertanyaan yang hendak saya jawab untuk menjelaskan mengapa materi pada topik lima ini menjadi topik yang paling bermakna bagi diri saya, yaitu:

1.    Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?

Menurut teori ekologi yang dikemukakan oleh Bronfenbrenner, lingkungan memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik bukan hanya soal fisik yang bertumbuh saja, ataupun kognitif yang berkembang, namun perkembangan psikis yang yang juga sangat penting untuk diperhatikan oleh guru di sekolah.

        Menurut Diener (1984) well being atau kesejahteraan kita akan berdampak pada sikap dan emosi yang kita tunjukkan. Dimana kondisi ini akan sangat mempengaruhi proses peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kebahagiaan peserta didik sangat dipengaruhi oleh kondisi sekolah, seperti rencana pembelajaran, budaya sekolah, orientasi pendidikan, infrastruktur, fasilitas, kondisi kelas, dan dukungan dari guru maupun pihak manajemen sekolah.

        Well being di lingkungan sekolah merupakan terpenuhinya kebutuhan tertentu dalam diri manusia baik materil maupun non materil. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga sekolah juga harus sehat secara mental supaya bisa menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Contohnya jika peserta didik merasa kurang sejahtera, ia bisa saja menunjukkan emosi yang kurang baik dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran rendah.

2.      Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut?

          Dalam mempelajari materi-materi pada mata kuliah Pembelajaran sosial emosional, kami dibentuk kedalam beberapa kelompok belajar heterogen. Untuk teknis presentasi yang digunakan, tidak hanya satu kelompok yang membahas topik materi ini, melainkan semua kelompok mempelajari, membahas materi School well being ini dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Sehingga tercipta diskusi yang aktif dan saling bertukar pendapat dengan teman-teman lainnya.

       Selain proses pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka tersebut, kami pun melakukan proses pembelajaran secara daring menggunakan platform LMS dengan alur MERDEKA. Adapun penjelasan dari setiap alurnya pada topik dua ini adalah sebagai berikut:

Mulai dari diri, pada tahap ini kami diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman dalam lingkungan sekolah maupun saat pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan pemantik dalam tahap ini dibahas pada pertemuan tatap muka dan diberikan umpan balik secara langsung oleh dosen pengampu.

Eksplorasi konsep, pada tahap ini saya mencermati teks bacaan yang disajikan dengan penuh ketelitian. Teks yang disajikan antara lain, school well being, dimensi school being, faktor yang mempengaruhi school being hingga iklim ruang kelas yang dapat kami rujuk sebagai peran yang akan kami pilih dalam menciptakan kesejahteraan di sekolah.

       Selain mencermati teks, saya diberikan kesempatakan untuk bertanya ataupun mengemukakan pendapat saya terkait materi pada fitur your notes and questions. Pada pembelajaran tatap muka, materi ini dikuatkan oleh dosen pengampu.

Ruang kolaborasi, pada tahap ini kami dibentuk kedalam beberapa kelompok belajar untuk mendiskusikan dan membuat ulasan terkait film yang pernah dibahas pada topik sebelumnya dengan mengaitkan dengan materi school well being dalam bentuk infografis.

Demonstrasi kontekstual, pada tahap ini semua kelompok memaparkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok-kelompok lainnya. Dalam hal ini saya aktif dalam memberi tanggapan ataupun pertanyaan pada kelompok presentasi lainnya untuk menambah dan menguatkan pemahaman yang saya miliki.

Elaborasi pemahaman, pada tahap ini kami diberikan kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan mengenai konsep yang masih belum dipahami.

Koneksi antar materi, pada tahap ini saya mencoba menghubungkan school well being dengan topik lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan. Untuk tugas ini saya buat kedalam bentuk mind mapping.

Aksi nyata, pada tahap ini kami melakukan refleksi terkait materi pembelajaran yang telah dipelajari, lalu membuat program yang dapat mendorong sekolah menjadi lebih sejahtera dengan berpedoman pada lembar kerja yang disediakan dan berdasar pada hasil pengamatan dan laporan awal mengenai school well being.

3.      Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya?

Bagi saya strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik perkuliahan ini sangat penting bagi saya dan sangat berpengaruh terhadap penambahan wawasan saya terkait menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Pembahasan materi ini dilakukan berulang lebih dari satu kali pembahasan dengan metode yang berbeda, seperti mencermati teks, menyimak penyampaian dosen atau kelompok, berdiskusi, hingga menyimpulkan materi pembelajaran ini yang dimana bagi saya hal ini sangat menguatkan pemahaman yang saya dapatkan.

Analisis artefak pembelajaran

       Berikut merupakan beberapa visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar topik lima school well being:

Link artefak:

https://drive.google.com/drive/folders/10dhNQpJG9_z_2iABI7eRWSSfYEWCSxKq?usp=share_link

 

Pembelajaran bermakna (good practices)

        Setelah melakukan refleksi pada pengalaman belajar mata kuliah Pembelajaran sosial emosional, pemahaman saya terkait pentingnya lingkungan yang mendukung peserta didik kini jauh lebih mendalam dan saya paham mengapa saya harus mempelajari materi school well being ini, yaitu agar dapat menjadi pelopor dan teladan dalam menciptakan sekolah yang sehat dan mendukung setiap peserta didik.

       Dengan melakukan refleksi pada materi school being ini, saya akan mendalami kembali langkah nyata yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk memenuhi kesejahteraan peserta didik dan warga sekolah lainnya hingga dapat terwujudnya school well being.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jurnal Refleksi Seminar PPG - Pembelajaran Sosial Emosional"

Posting Komentar