Jurnal Refleksi Seminar PPG - Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD (PPAE II)
Nama Mata kuliah |
Prinsip
Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD (PPAE II) |
Review pengalaman belajar. |
Pengalaman belajar pada mata kuliah
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD memberikan banyak
pengetahuan dan keterampilan baru bagi saya dalam menyusun perangkat
pembelajaran. Pada semester lalu, dalam mata kuliah PPAE ini saya banyak
mempelajari terkait bagaimana merancang sebuah perangkat pembelajaran dan
bagaimana melaksanakan asesmen, yang mana prinsip pengajaran dan asesmen
dikupas tuntas selama perkuliahan. Pada semester ini kami diperkenalkan
kembali dengan dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan Teaching
At The Right Level dan pendekatan Culturally Responsive Teaching. Pendekatan Teaching At The Right
Level dan pendekatan Culturally Responsive Teaching, sebelumnya
pernah kami pelajari pada semester lalu dalam mata kuliah Pemahaman tentang
peserta didik, namun materi tersebut belum terlalu dalam kami pelajari.
Sehingga dengan adanya pembahasan ulang terkait pendekatan pembelajaran ini,
saya pribadi sedikitnya menjadi lebih paham terkait konsep pendekatan pembelajaran
yang disampaikan. Pada pelaksanaan mata kuliah PPAE
berjalan bersama dengan terlaksananya mata kuliah PPL, yang dimana mata
kuliah PPAE memberikan materi dan teori terkait mrancang dan menyusun
perangkat pembelajaran dan mata kuliah PPL menuntut sebuah perangkat pembelajaran
untuk digunakan dalam praktik pembelajaran. Sehingga pembelajaran PPAE ini
dapat dengan mudah saya maknai karena diimplementasikan langsung dalam sebuah
pembelajaran dan saya mendapatkan umpan balik dari guru pamong dan guru kelas
dalam menilai kelebihan dan kekurangan perangkat pembelajaran yang saya
gunakan, yang akhirnya saya benar-benar belajar bagaimana merancang,
menyusun, dan mengimplementasikan pengajaran dan asesmen. Perkuliahan pada mata kuliah PPAE
ini sangat saya nikmati dan saya belajar didasari dengan rasa kebutuhan yang
tinggi, sehingga materi perkuliahan dapat saya terima dengan bak. Selain
daripada itu, penjelasan yang disampaikan oleh dosen pengampu sangat mudah
dipahami, sehingga kami dapat berdiskusi dengan baik dalam mempelajari materi
terkait pendekatan pembelajaran yang menjadi pembahasan bersama. |
Refleksi pengalaman belajar yang
dipilih |
Pada mata kuliah ini terdapat dua
siklus pembelajaran yang membahas pendekatan Teaching at the right level
dan pendekatan culturally responsive teaching secara khusus. Dalam
pembelajaran, topik
yang paling bermakna bagi diri saya pribadi, yakni siklus 1
mengenai pendekatan teaching at the right level (TARL). Pada topik ini saya banyak belajar
bagaimana menerapkan pendekatan TARL pada rancangan perangkat pembelajaran
yang saya susun dan belajar merefleksi ketercapaian rancangan pembelajaran
tersebut menggunakan berbagai lembar kerja yang diintruksikan. Dengan
berpedoman pada lembar kerja yang disediakan tersebut tentunya saya dapat
menilai sendiri bagaimana rancangan pembelajaran beserta perangkat
pembelajaran lainnya telah menerapkan pendekatan TARL. Dalam hal itu, ada beberapa
pertanyaan yang hendak saya jawab untuk menjelaskan mengapa materi pada topik
dua ini menjadi topik yang paling bermakna bagi diri saya, yaitu: 1.
Mengapa topik-topik tersebut
penting dipelajari? Dalam melaksanakan sebuah
pembelajaran, perencanaan
pembelajaran dan perencanaan asesmen merupakan
unsur penting
yang harus dipersiapkan dan
strategis dalam memberikan arah untuk mencapai tujuan pembelajaran. selain
daripada itu, perencanaan pembelajaran tidak akan lepas dari polakegiatan
pebelajaran yang berorientasi pada peserta didik, yang mana pendekatan
teaching at the right level dapat membantu guru dalam membantu peserta didik
memenuhi kebutuhan belajarnya. Pendekatan TARL merupakan pendekatan
holistik yang berfokus pada dasar-dasar dan peningkatan pembelajaran semua
peserta didik. pendekatan TARL ini mengacu pada tingkatan capaian atau
kemampuan peserta didk dan tidak mengacu pada tingkatan kelas. Sehingga
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan TARL ini pun tidak akan memaksa
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran selanjutnya, jika
pembelajaran sebelumnya belum sepenuhnya dikuasai denga baik atau mencapai
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Untuk mempersiapkan hal itu, maka saya sebagai calon
guru sangat penting mempelajari dan menguasai materi-materi yang disampaikan
dalam perkuliahan, hingga saya mampu mengimplementasikannya dengan baik dalam
pembelajaran. Selain daripada itu, mempelajari bagaimana membuat perencanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan belajar TARL dan asesmen
dapat mengubah pola pikir terhadap pembelajaran. Dimana dengan
mempelajarinya dengan baik, kita akan semakin memikirkan kebutuhan siswa dalam
belajar, kita akan berorientasi pada peserta didik dalam menyusun perangkat
pembelajaran ini, bukan hanya sekedar menyusunnya saja tanpa makna atau
maksud apapun melainkan memfasilitasi kebutuhan belajar peserta
didik dengan mempertimbangkan perbedaan yang dimiliki setiap peserta didik. Jadi,
mempelajari bagaimana menyusun perangkat pembelajaran yang
mempertimbangkan perbedaan peserta didik yang beragam akan
menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik. 2.
Bagaimana saya mempelajari
topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut? Perkuliahan
mata kuliah ini dilaksanakan secara blended, yaitu luring dan daring melalui
aplikasi zoom serta pengerjaan tugas melalui platform LMS seperti mata kuliah
lainnya. Pada topik ini, saya mempelajari materi terkait pendekatan TARL
dengan membaca bahan ajar yang termuat dalam modul pembelajaran PPAE II dan
melalui penjelasan yang disampaikan dosen pengampu secara komprehensif. Sehingga
materi-materi yang disampaikan dan kita pelajari dapat diintegrasikan pada
perangkat pembelajaran yang kami susun untuk diimplementasikan pada kegiatan paktik mengajar di sekolah
PPL.
Selanjutnya kami merefleksi kembali perangkat pembelajaran yang telah
dirancang secara daring menggunakan platform LMS dengan alur MERDEKA yang
dibagi ke dalam beberapa topik pembelajaran. Adapun penjelasannya akan saya
uraikan berdasarkan pembagian topik pembelajaran tersebut: Topik 1, pada tahap ini saya melakukan refleksi terhadap
perangkat pembelajaran yang telah disusun pada mata kuliah PPA I. Dalam
refleksi tersebut saya menganalisis apakah perangkat pembelajaran yang telah
saya susun sebelumnya sudah sesuai dengan konsep TARL dan mencermati kembali
konsep-konsep pada perangkat pembelajaran dengan pendekaran TARL. Hasilnya
menggambarkan bahwa perangkat pembelajaran yang saya susun pada semester I
belum sepenuhnya menerapkan konsep TARL yang mana rancangannya belum
berdasarkan pada hasil diagnostik awal peserta didik. Hal ini menjadi pembelajaran bagi saya bahwa perencanaan pembelajaran dan perencanaan asesmen sangat
penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan pembelajaran. Kedua hal ini
penting karena akan menjadi pedoman bagaimana melakukan proses belajar dan
mengajar di kelas, apa yang harus dilakukan agar siswa mampu mencapai tujuan
pembelajaran dan guru tahu bagaimana menilai kemampuan siswa. Selain daripada itu, hal paling penting adalah
dapat memfasilitasi setiap kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda
melalui perencanaan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik. Topik 2, pada tahap ini kami mempelajari prinsip pengembangan perangkat
pembelajaran dan diminta untuk menyusun perencanaan pembelajaran serta
perangkat pembelajaran yang memenuhi prinsip-prinsip pengembangan perangkat
pembelajaran tersebut. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut: 1) Ilmiah, 2) relevan, 3) sistematis, 4) konsisten, 5) aktual, 6)
fleksibel, dan 8) menyeluruh. Setelah
menyusun perangkat pembelajaran trsebut, kami diminta untuk melakukan diskusi
bersama teman sejawat untuk membahas dan saling memberikan umpan balik
terhadap perencanaan dan perangkat pembelajaran tersebut. Dengan begitu saya
dapat memperdalam pemahaman terhadap penyusunan perencanaan pembelajaran yang
berdasarkan prinsip-prinsip pengembangannya. Seperti masukan yang saya terima
dari hasil diskusi tersebut bahwa kelompok belajar yang saya rencanakan belum
berdasarkan pada tingkat kemampuan peserta didik yang sama dan perlu saya
perbaiki kembali dengan mencrmati tingkat capaian pembelajaran peserta didik. Topik 3, pada tahap ini kami melaksanakan disekusi kembali
bersama rekan sejawat untuk saling mencermati perangkat pembelajaran, namun
lebih berfokus pada bagian asesmen. Hasil diskusi ini didasarkan pada LK yang
disajikan pada laman LMS, sehingga saya merasa terbantu dalam memberikan
masukan dan saran yang relevan terhadap perangkat pembelajaran yang telah
disusun rekan saya, pun saya dapat merefleksikan indikator-indikator yang
terdapat pada LK tersebut untuk memperbaiki perangkat pembelajaran yang saya
susun. Selain daripada itu, pada topik 3 ini
pun kami diminta untuk membuat video simulasi mengajar sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang kami susun sebelumnya dan merefleksi keberhasilan
pelasanaan proses pembelajaran tersebut menggunakan berbagai LK yang telah
disediakan. Untuk hasil diskusi dan video pembelajarannya akan saya lampirkan
pada bagian artfak pembelajaran. Topik 4, pada tahap ini saya melakukan refleksi terhadap
perencanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah saya
implementasikan di sekolah. Proses refleksi ini diberikan kemudahan dengan
disediakannya berbagai LK yang harus kami isi berdasarkan keadaan di
lapangan, contohnya LK Refleksi simulasi pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan Visible thinking routine “stop light”. Dimana saya merefleksi hal
yang tetap harus dilaksanakan (lampu hijau), hal yang perlu diperbaiki (lampu
kuning), dan hal yang harus dihentikan (lampu merah). Hal ini menjadi patokan
dalam menyadari kekuatan dan kelemahan dari perangkat pembelajaran yang saya
buat, diantaranya saya menjadi tahu bahwa penyusunan soal evaluasi hanya
dengan satu jenis bentuk perlu dihentikan, pelaksanaan kegiatan refleksi pada
kegiatan penutup perlu ditingkatkan dan penyusunan langkah-langkah
pembelajaran yang berdasarkan sintak pembelajaran harus dipertahankan. Topik 5, tahap ini merupakan tugas lanjutan setelah melakukan
refleksi pembelajaran, yaitu merencanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Merencanakan RTL ini merupakan langkah dalam merancang perbaikan rencana
pembelajaran, mengidentifikasi upaya-upaya mengoptimalkan proses
pembelajaran, serta merancang pembelajaran remedial. Tahap ini juga membantu
saya dalam mengetahui kualitas dari rencana pembelajaran yang dibuat dan
dapat memperbaiki hal-hal yang masih kurang sesuai dengan perencanaan dan
perangkat pembelajaran ideal dengan menerapkan pendekatan TARL. Tugas lain dalam topik ini adalah kami diminta untuk
menemukan koneksi antar materi dan menyusun laporan hasil refleksi materi
pembelajaran. untuk itu, saya lampirkan tugas yang telah saya kerjakan pada
bagian artefak pembelajaran. Topik 6, pada tahap terakhir ini saya diminta untuk membuat
“tugas projek” yang mana adalah menyusun rubrik penilaian keterampilan
sebagai bagian dari asesmen formatif peserta didik yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan TARL. Saya menyajikan rubrik penilaian keterampilan untuk
memenuhi tugas berikut dengan merujuk pada perangkat pembelajaran yang telah
saya susun dan perbaiki sesuai dengan pendekatan TARL. 3.
Apakah strategi yang
diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya? Bagi saya strategi yang diimplementasikan dalam
mempelajari topik perkuliahan menggunakan berbagai LK penilaian, diskusi hingga
refleksi ini
sangat penting bagi saya dan sangat berpengaruh terhadap penambahan wawasan
saya terkait pendekatan Teaching at The Right Level dan penerapannya.
Pembahasan materi ini dilakukan berulang lebih dari satu kali pembahasan
dengan metode yang berbeda, seperti menyimak penyampaian dosen atau kelompok,
berdiskusi, hingga menyimpulkan materi pembelajaran yang dimana bagi saya hal
ini sangat menguatkan pemahaman yang saya dapatkan. |
Analisis artefak pembelajaran |
Berikut merupakan
beberapa visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
belajar pada siklus 1 dan mencakup 6 topik pembahasan pendekatan Teching at The
Right Level. Link
kumpulan tugas siklus 1: https://drive.google.com/drive/folders/1Wm7N2LUuH9UDOmEJWT_iK6FmTThCvIC8?usp=share_link |
Pembelajaran bermakna (good
practices) |
Pengalaman bermakna yang saya dapatkan
dari pembelajaran konsep pendekatan Teaching at The Right level pada siklus 1
ini adalah bagaimana merancang perencanaan pembelajaran sesuai dengan prinsip
pendekatan TARL dan perencanaan asesmen yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik. Dalam hal ini pola pikir saya turut berubah dalam memandang
perangkat pembelajaran, yang awalnya hanya sebatas pemenuhan kebutuhan
administrasi sekolah saja, menjadi bagaimana perangkat pembelajaran yang saya
rancang mampu memfasilitasi kebutuhan belajar setiap peserta didik yang
beragam. Setelah melakukan refleksi ini, semoga
saya dapat terus merancang pembelajaran yang inovatif berorientasi pada
peserta didik yang sesuai dengan tingkat capaian pembelajarannya. |
0 Response to "Jurnal Refleksi Seminar PPG - Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD (PPAE II)"
Posting Komentar