Jurnal Refleksi Seminar PPG - Projek Kepemimpinan I
Nama Mata kuliah |
Projek Kepemimpinan I |
Review
pengalaman belajar. |
Berdasarkan
pengalaman belajar mata kuliah Projek Kepemimpian 1 selama satu
semester kemarin, saya
mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan juga keterampilan baru mengenai
bagaimana menjadi guru pelopor dalam membawa sekolah pada perubahan ke arah
yang lebih baik. Secara garis besar, saya mempelajari maateri-materi pada perkuliahan ini
dimulai dari belajar merumuskan visi guru profesional, belajar bagaimana
memetakan tantangan dan kekuatan sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran peserta didik, hingga belajar membuat perencanaan implementasi
program yang dianggap penting untuk diselenggarakan demi menumbuhkan potensi
yang dimiliki sekolah atau menguatkan tantangan yang dihadapi sekolah. Dalam
perencanaan program ini, sekolah yang dimaksud adalah sekolah PPL. Membuat perencanaan program hingga menciptakan perubahan itu sendiri
sebenarnya merupakan hal yang tidak mudah, dan saya pribadi belum pernah
terlibat dalam perencanaan program kegiatan sekolah, hanya saja
program-program dalam tugas perkuliahan. Sehingga hal ini adalah pengalaman
baru bagi saya untuk terlibat aktif dalam perencanaan program dan harapannya
dapat terimplementasi dengan baik di semester II. Proses
mempelajari materi-materi pada mata kuliah ini berjalan
dengan lancar, begitupun proses diskusi yang dilakukan bersama teman-teman
dalam menyelesaikan tugas perkuliahan ini berjalan tanpa adanya kendala yang
berarti. Kelancaran ini tidak terlepas dari peran dosen yang selalu
membimbing dan memberikan arahan terkait perkuliahan yang dilaksanakan. |
Refleksi
pengalaman belajar yang dipilih |
Pada
mata kuliah Projek Kepemimpinan I
ini terdapat satu topik yang paling bermakna bagi diri saya pribadi, yakni
topik dua mengenai Pemetaan tantangan dan kekuatan Sekolah
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. Pada topik ini banyak dijelaskan terkait bagaimana cara menganalisis atau
menyelidiki segala kekuatan maupun tantangan yang dimiliki sekolah, sehingga
kita dapat membantu memetakan upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
prakarsa perubahan yang diperlukan. Dalam hal itu, ada beberapa pertanyaan yang hendak saya jawab untuk
menjelaskan mengapa materi pada topik dua ini menjadi topik yang paling
bermakna bagi diri saya, yaitu: 1.
Mengapa
topik-topik tersebut penting dipelajari? Berdasarkan topik dua yang saya pelajari
terkait pemetaan tantangan dan kekuatan Sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran peserta didik, dalam memberikan gagasan atau ide perubahan
terhadap suatu hal sudah seharusnya didasari dengan alasan yang logis dan
hasil analisis yang akurat, sehingga gagasan atau ide perubahan tersebut akan
betul-betul bermakna dan berdampak positif pada sekolah yang hendak
ditingkatkan kualitasnya. Untuk menganalisis kekuatan atau tantangan yang dimiliki sekolah, pada topik
ini mengenalkan beberapa model pengelolaan perubahan yang dapat kita gunakan,
sehingga ide atau gagasan yang hendak kita munculkan memiliki dasar pemikiran
yang logis dan akurat. Diantaranya adalah model Topi berpikir De Bono dan 5D
BAGJA. Model topi berpikir De Bono memiliki enam
tahap berpikir untuk sampai pada hasil analisis yang positif, yang pertama
adalah tahap Topi putih (Fakta-peristiwa), tahap Topi merah (perasaan
positif), tahap Topi kuning (manfaat-dampak positif), tahap Topi hijau
(Inovasi-pnerapan ke depan), tahap Topi hitam (tantangan dalam mewujudkan),
dan terakhir adalah tahap Topi biru (berpikir metakognisi). Model analisis
ini merupakan hal baru yang saya pelajari dari perkuliahan ini, dimana
mengajarkan saya untuk memunculkan gagasan atau ide perubahan yang hasilnya
sudah harus dibayangkan dampak positifnya, sehingga materi ini melatih
kemampuan saya dalam berpikir sistematis. Model 5D BAGJA memiliki lima tahapan kerja
dalam pengelolaan perubahan, yaitu Define – membuat pertanyaan utama sebagai
arah penelusuran, Discover – mengambil pelajaran yang positif, Dream –
menggali mimpi yang menarasikan gambaran ideal, Design – menjabarkan rencana
atau tindakan-tindakan yang hendak dilakukan, dan yang terakhir adalah
Deliver – mengatur waktu pengerjaan dan menentukan langkah-langkah yang akan
dikerjakan untuk mencapai harapan ideal yang dirancag. Materi ini pun adalah
baru bagi saya dalam menganalisis permasalahan dan mengelola ide menjadi
perubahan. Kedua model analisis yang disampaikan
memiliki persamaan dimana dalam memberikan gagasan atau ide perubahan, perlu
adanya pemikiran yang sistematis dan pemikiran mendalam terkait dampak yang
hendak diciptakan. Bagi saya pribadi sebagai calon guru penting menguasai
tahapan-tahapan berpikir tersebut untuk menciptakan perubahan di sekolah dan
khususnya di dalam kelas pembelajaran. Sehingga harapannya lingkungan belajar
peserta didik terus berkembang karena adanya proses memperbaiki setiap waktu
dan menjadikan lingkungan belajar positif yang berkualitas. 2.
Bagaimana
saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut? Dalam mempelajari materi-materi perkuliahan
Projek Kepemimpinan ini, saya belajar bersama teman-teman secara berkelompok.
Belajar kelompok ini melatih saya dalam meningkatkan keterampilan sosial,
berpikir kritis dan gotong royong. Kita ketahui bersama bahwa belajar bersama
pastinya akan memunculkan banyak ide dan gagasan yang berbeda, untuk
menyatukan pemikiran ini kami memerlukan keterampilan bersosialisasi yang
tinggi. Sehingga belajar bersama ini menjadi peluang bagi saya khususnya
untuk tumbuh dengan rasa gotong royong yang baik. Selain proses pembelajaran yang
dilaksanakan secara tatap muka tersebut, kami pun melakukan proses
pembelajaran secara daring menggunakan platform LMS dengan alur MERDEKA.
Adapun penjelasan dari setiap alurnya adalah sebagai berikut: Mulai dari
diri, pada tahap ini saya menjawab
beberapa pertanyaan reflektif dengan mengidentifikasi apa saja
yang membuat suasana dan proses suatu pembelajaran menjadi positif dan
efektif (brmakna, menantang, dan konteksual). Proses identifikasi ini
menggunakan model Topi berpikir De Bono yang telah saya ulas sedikit
materinya di awal refleksi. Saya merangkum jawaban-jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi sebuah tulisan reflektif berikut: Pengalaman berkesan yang sangat
berdampak pada cara berfikir dan cara bersikap saya adalah saat saya duduk di
bangku sekolah SMP. Pada pembelajaran PJOK, kami praktik bermain bola voli,
saya sangat memahami diri saya yang tidak menguasai praktik-praktik olahraga.
Gagal dan gagal, sehingga saya tidak pernah mengharapkan nilai besar pada
pelajaran ini. Namun, pak Ishak (guru PJOK) berkata "Bapak tidak akan
menilai kalian bodoh, jika tidak bisa praktik olahraga, karena bapa yakin
pasti kalian unggul di mata pelajaran lain". perkataannya membuat saya
jauh lebih percaya diri dalam mencoba, karena yang penting saya sudah
berusaha, keahlian saya memang bukan pada pelajaran ini. Kejadian tersebut
sangar berdampak positif terhadap cara pandng saya dalam menilai segala
sesuatu. Dengan pembelajaran berharga ini, saya ingin sekali menciptakan
lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik dengan menguatkan rasa
percaya diri mereka dan berusaha semaksimal mungkin. Dalam mewujudkannya
pastilah ada tantangan yang perlu dihadapi, baik dari motivasi belajar
peserta didik, lingkungan belajar yang sudah menjadi budaya diantara mereka,
dan faktor lainnya. Namun kembali lagi, keyakinan dan cara pandang kita dalm
menghadapi tantangan yang perlu kita dalami lagi. Mengapa kami
diminta mencari hal positif dari pengalaman kami belajar? saya menyadari betul bahwa
tujuannya agar kami dapat menjadikannya motivasi untuk memberikan
pembelajaran yang positif, karena kami merasakan sendiri dampaknya. Apa kaitannya
dengan projek kepemimpinan ini? jawabannya adalah agar kami dapat
merefleksikan diri kami dan berusaha memimpin perubahan pendidikan ke arah
yang lebih baik. Eksplorasi
konsep, pada tahap ini saya mencermati teks bacaan yang disajikan
dengan penuh ketelitian. Teks yang disajikan memuat materi
terkait konsep berpikir sistem dengan mengenal Sustainability NEWS yang
didalamnya disampaikan Inkuiri Apresiatif sebagai model pengelolaan perubahan
atau dikena dengan 5-D BAGJA (Dharma, 2021). Setelah mempelajari pola berpikir sistem,
pembelajaran yang dapat saya ambil adalah dalam mewujudkan sebuah visi yang
berkualitas, kita tidak dapat berpikir menggunakan satu cara pandang saja,
melainkan aspek-aspek penting lainnya harus dipertimbangkan agar visi yang
diwujudkan betul-betul berdampak. Ruang kolaborasi, pada tahap ini disajikan beberapa gambar dan pertanyaan pemantik terkait
suasana belajar peserta didik yang interaktif. Kami melakukan diskusi untuk
mengeksplorasi strategi pemetaan tantangan dan kekuatan yang dapat digunakan
di lapangan. Demonstrasi kontekstual, pada tahap ini kami berdiskusi untuk menentukan program yang hendak
kami laksanakan dengan menentukan sasaran manfaat dan menentukan dampak
positif apa yang bisa kami berikan. Dalam hal ini menjadi peluang bagi diri
saya untuk belajar berpikir dan berkontribusi yang memberikan dampak positif
bagi orang lain. Elaborasi
pemahaman, pada tahap ini saya bersama teman kelompok menyampaikan
rencana pemetaan tantangan dan kekuatan pada Sekolah PPL. Dikuatkan dengan
proses tanya jawab dan arahan dari dosen. Koneksi antar
materi, pada tahap ini saya menampilkan rumusan strategi berupa power
point presentation yang nantinya menjadi dasar dalam menentukan dan
mengeksplorasi prakarsa-prakarsa perubahan di semester 2. Aksi nyata,
pada tahap ini saya membuat daftar prakarsa perubahan yang dapat
menjadi alternatif pilihn yang melandasi projek kepemimpinan nantinya. 3.
Apakah
strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut
penting bagi saya? Bagi saya strategi yang
diimplementasikan dalam mempelajari topik perkuliahan ini sangat penting bagi
saya, dimana bukan hanya sekedar mempelajari materi dari buku
saja, namun mencoba mempraktikkan ilmu yang didapatkn dengan merancang sebuah
projek yang harapannya dapat berdampak positif bagi sekolah. |
Analisis
artefak pembelajaran |
Berikut
merupakan beberapa visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi
pengalaman belajar topik dua Pemetaan tantangan da kekuatan komunitas: 1.
Ruang kolaborasi. Strategi pemetaan tantangan dan kekuatan
yang dapat digunakan di lapangan. 2.
Elaborasi pemahaman. Rencana pemetaan tantangan dan kekuatan
pada Sekolah PPL. 3.
Koneksi antar materi. Rumusan strategi untuk dasar dalam
menentukan dan mengeksplorasi prakarsa-prakarsa perubahan di semester 2. 4.
Aksi nyata. Daftar prakarsa perubahan yang dapat menjadi
alternatif pilihn yang melandasi projek kepemimpinan nantinya. Link: https://drive.google.com/file/d/1Q3AGnpJ2SZroNvGSivBGtdmV2W-eQURs/view?usp=share_link \ |
Pembelajaran
bermakna (good practices) |
Setelah
melakukan refleksi pada pengalaman belajar mata kuliah Projek Kepemimpinan 1 ini, saya mendapatkan keterampilan baru terkait bagaimana
memetakan kelebihan maupun tantangan yang dimiliki sekolah menjadi program
perbaikan. Selain daripada itu, saya belajar untuk
bersosialisasi dengan banyak orang, berdiskusi dan mengelola emosi dalam
prgram ini, hal ini merupakan keterampilan yang perlu dipelajari oleh seorang
guru, sehigga saya cukup menikmati prosesnya. Setelah mempelajari materi ini, saya siap untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran peserta didik secara berkelanjutan dengan mempraktikan
model-model analisis Topi berpikir De bono maupun 5 D BAGJA. |
0 Response to "Jurnal Refleksi Seminar PPG - Projek Kepemimpinan I"
Posting Komentar